BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Secara
umum pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan proses
belajar, pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok
dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan agar
dapat secara aktif mengembangkan potensi yang ada didalam dirinya.
Filsafat
adalah studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara
kritis dan dijabarkan dalam konsep mendasar. Filsafat tidak didalami dengan
melakukan eksperimen-eksperimen dan percobaan-percobaan, tetapi dengan
mengutarakan masalah secara persis, mencari solusi untuk itu, memberikan
argumentasi dan alasan yang tepat untuk solusi tertentu.
Di
dalam filsafat ada beberapa aliran-aliran filsafat tentang pendidikan, salah
satunya adalah aliran pragmatisme. Aliran pragmatisme adalah aliran filsafat yang
mengajarkan bahwa yang benar adalah segala sesuatu yang membuktikan dirinya
sebagai yang benar dengan melihat kepada akibat-akibat atau hasilnya yang
bermanfaat secara praktis.
B. Rumusan
Masalah
Adapun
rumusan masalah yang akan di bahas dalam makalah ini yaitu sebagai berikut :
1. Siapakah
tokoh-tokoh yang menganut aliran pragmatisme ?
2. Bagaimana
pandangan tokoh-tokoh pragmatisme tentang pendidikan ?
3. Bagaimana
relevansi antara pandangan pragmatisme dengan situasi pendidikan di Indonesia
saat ini ?
C. Tujuan
Adapun
tujuan dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut :
1. Untuk
mengetahui tokoh-tokoh yang menganut aliran pragmatisme.
2. Untuk
mengetahui pandangan tokoh-tokoh pragmatisme tentang pendidikan.
3. Untuk
memahami relevansi antara pandangan pragmatisme dengan situasi pendidikan di
Indonesia saat ini.
BAB II
RIWAYAT HIDUP
TOKOH-TOKOH PRAGMATISME
2.1 William James (1842-1910
M)
James
lahir di New York City pada tahun 1842 M . Pendidikan formalnya yang mula-mula
tidak teratur namun ia mendapat tutor berkebangsaan Inggris, Prancis, Swiss,
Jerman, dan Amerika. Pada tahun1864 ia belajar ilmu kedokteran di Harvard
Medical Scool.
Akan
tetapi, ia kurang tertarik pada praktik pengobatan, ia lebih menyenangi fungsi
alat-alat tubuh. Oleh karena itu, ia kemudian mengajarkan anatomi dan fisiologi
di Harvard tahun 1875. Dan pada tahun 1910 ia meninggal dunia. (Dalam Buku Fuad Ihsan : 2010)
2.2
John Dewey (1859-1952)
John Dewey dilahirkan di Burlington pada
tahun 1859. Setelah menyelesaikan studinya di Baltimore ia menjadi guru besar di
bidang filsafat dan kemudian juga di bidang pendidikan pada
Universitas-universitas di Minnesota, Michigan, Chicago (1894-1904), and
akhirnya di Universitas Colombia (1904-1929). Pada tahun 1952 ia pun meninggal
dunia. (Dalam Buku : Dea)
2.3 Charles Sanders Peirce (1839 – 1914)
Charles
Sanders Peirce dilahirkan pada 10 September 1839 di Cambridge, Massachusetts,
Amerika Serikat. Ia adalah seorang penulis yang bermula dari tahun 1857 sampai
menjelang wafat. Ia bersekolah di Universitas Harvard dan lulus dari Harvard
pada tahun 1859, serta menerima gelar Bachelor of Science dalam bidang Kimia
pada tahun 1963.
Dari tahun 1859 sampai 1891 dia
bekerja di U. S. Coast and Geodetic Survey, terutama mensurvei dan investigasi
geodesi. Dari tahun 1879 sampai 1884, ia juga mengajar Logika di Departemen
Matematika Universitas Johns Hopkins. Pada masa itu Departemen Matematika
dipimpin oleh matematikawan terkenal, J. J. Sylvester. Dan ia meninggal pada 19
April 1914 di Milford, Pennsylvania Amerika Serikat. (Tersedia pada : http://recha-history.blogspot.com/2013/01/filsafat-pragmatis.html).
2.4 George
Herbert Mead (1863-1931)
Mead lahir pada tanggal 27 Februari 1863 di daerah Hadley
Selatan, Massachusertts. Ketika
masih berumur 7 tahun, George Herbert Mead masuk fakultas teologi di Oberlin Ohio dari tahun
1879-1883, kemudian dari tahun 1887-1888 ia belajar di harvard pada seorang filsuf
bernama Josiah Royce.
Mead lebih dikenal
sebagai seorang pakar teori sosial ketimbang seorang filsuf, terutama karena ketertarikannya
yang berlebihan kepada teori-teori sosial.Ia
menganut agama Kristen, yang merupakan seorang kristen yang baik, yang percaya
bahwa kesaksian Kristen selalu dilahirkan dalam sikap-sikap pelayanan pada
kepentingan umum. Dan
akhirnya ia meninggal dunia pada tahun 1931.(Tersedia pada : http://recha-history.blogspot.com/2013/01/filsafat-pragmatis.html).
BAB III
PANDANGAN TOKOH-TOKOH PRAGMATISME
TENTANG PENDIDIKAN
3.1 William James (1842-1910 M)
James
memperkenalkan ide-idenya tentang pragmatisme kepada dunia. Ia beranggapan,
bahwa masalah kebenaran tentang asal dan tujuan hakikat terlalu teoretis, ia
menginginkan hasil-hasil yang konkret. Dengan demikian, untuk mengetahui
kebenaran dari ide atau konsep haruslah diselidiki konsekuensi-konsekuensi praktisnya.(Dalam
Buku Achmadi Asmoro : 2014).
3.2 John Dewey (1859-1952 M)
John Dewey
menyatakan bahwa tugas filsafat adalah memberikan pengarahan bagi
perbuatan nyata. Filsafat tidak boleh larut dalam pemikiran-pemikiran metafisis
yang kurang praktis, serta tidak ada faedahnya. Oleh karena itu filsafat harus
berpijak pada pengalaman dan mengolahnya
secara kritis.
Menurutnya
tidak ada sesuatu yang tetap. Manusia senantiasa bergerak dan berubah. Jika
mengalami kesulitan, segera berpikir untuk mengatasi kesulitan itu. Maka dari
itu berpikir tidak lain dari pada alat (instrumen)
untuk bertindak. Kebenaran dari pengertian dapat ditinjau dari berhasil
tidaknya mempengaruhi kenyataan. (Dalam Buku Atang Abdul Hakim dan Beni Ahmad
Saebani : 2008).
3.3 Charles Sanders Peirce (1839 – 1914)
Dalam konsepnya ia menyatakan bahwa, sesuatu
dikatakan berpengaruh bila memang memuat hasil yang praktis. Pragmatisme tidak
hanya sekedar ilmu yang bersifat teori dan dipelajari hanya untuk berfilsafat
serta mencari kebenaran belaka, namun bukan juga metafisika yang tidak pernah
memikirkan hakekat dibalik realitas, tetapi konsep pragmatisme lebih cenderung
pada tataran ilmu praktis untuk membantu menyelesaikan persoalan yang dihadapi
manusia.(Tersedia pada : http://kristianawidi.blogspot.com/2012/02/makalah-pragmatisme.html).
3.4 George Herbert Mead (1863-1931)
Mead berpendapat bahwa manusia merupakan makhluk
yang memiliki kesadaran akan dirinya. Mead juga mempunyai sebuah pandangan
bahwa yang dipentingkan oleh individu adalah kepuasan. Karena itu untuk
mempelajari pola tingkah laku itu sesungguhnya sebagai proses untuk mencari
kepuasan dan pragmatisme merupakan ciptaan praktis yang berhubungan dengan
kondisi aktual dunia. (Tersedia pada : http://syailarizatagebuch.blogspot.com/2011/02/george-helbert-mead.htm).
BAB IV
RELEVANSI PANDANGAN PRAGMATISME DENGAN SITUASI
PENDIDIKAN DI INDONESIA SAAT INI
Aliran
pragmatisme adalah aliran filsafat yang mengajarkan bahwa yang benar adalah segala
sesuatu yang membuktikan dirinya sebagai yang benar dengan melihat kepada
akibat-akibat atau hasilnya yang bermanfaat secara praktis.
Matematika
merupakan penalaran logika
dengan menggunakan pola pikir secara praktis. Dimana penyelesaian
masalah-masalah yang dihadapi haruslah sesuai dengan kebenaran yang ada.
Matematika lebih menekankan pembuktian yang logis.
Berdasarkan
pandangan diatas, dapat disesuaikan dengan situasi pendidikan di Indonesia saat
ini, khususnya dalam bidang matematika bahwa matematika memfokuskan pada
kekuatan individu untuk meraih solusi kreatif terhadap masalah yang dihadapi
secara benar dan praktis.
BAB V
PENUTUP
Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan proses belajar, pengubahan
sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok dalam usaha mendewasakan manusia
melalui upaya pengajaran dan pelatihan agar dapat secara aktif mengembangkan
potensi yang ada didalam dirinya.
Matematika
merupakan penalaran logika
dengan menggunakan pola pikir secara praktis. Dimana penyelesaian
masalah-masalah yang dihadapi haruslah sesuai dengan kebenaran yang ada.
Matematika lebih menekankan pembuktian yang logis.
Aliran
pragmatisme adalah aliran filsafat yang mengajarkan bahwa yang benar adalah
segala sesuatu yang membuktikan dirinya sebagai yang benar dengan melihat
kepada akibat-akibat atau hasilnya yang bermanfaat secara praktis.
Berdasarkan
pandangan diatas, dapat disesuaikan dengan situasi pendidikan di Indonesia saat
ini, khususnya dalam bidang matematika bahwa matematika memfokuskan pada
kekuatan individu untuk meraih solusi kreatif terhadap masalah yang dihadapi
secara benar dan praktis.
DAFTAR PUSTAKA
Ihsan,
A. Fuad. Filsafat Ilmu. Jakarta :
Rineka Cipta, 2010.
Hakim,
Atang abdul., Beni Ahmad saebani. Filasafat
Umum Dari Metologi
Sampai Teofilosi. Bandung : CV Pustaka Setia,
2008.
Asmoro,
Achmadi. Filsafat Ilmu. Jakarta :
Rajawali Pers, 2014.
Tafsir,
Ahmad. Filsafat Ilmu. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya, 2000.
Kristianawidi.
2012. Makalah Pragmatisme (online). Tersedia
pada : http://kristianawidi.blogspot.com/2012/02/makalah-pragmatisme.html. Di
akses pada hari Jum’at, 08 Mei 2015.
Tagebuch, Syailariza. 2012. George Helbert Mead (online). Tersedia pada:http://syailarizatagebuch.blogspot.com/2011/02/george-helbert-mead.html. Di
akses pada hari Jum’at 08 Mei 2015.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar