Sabtu, 26 September 2015

TRANSFORMASI



TRANSFORMASI

1.      Transformasi
Suatu transformasi pada suatu bidang V adalah suatu fungsi bijektif dengan daerah asalnya V dan daerah nilainya V juga. Seperti anda ketahui suatu fungsi yang bersifat
a.       Surjektif
b.      Injektif
Surjektif artinya : bahwa pada tiap titik B Î V ada prapeta. Jadi kalau T suatu transformasin maka ada A Î V sehingga B = T(A) B dinamakan peta dari A oleh T dan A dinamakan prapeta dari T.
Injektif artinya : kalau A1 = A2 dan T(A) = B1 T(A2). B2 = B1 B2 : ungkapan ini setara dengan ungkapan sebagai berikut : Kalau T (B1) = Q1 dan T(P2). Q2 sedangkan Q1 : Q2 maka P1 = P2.
Tugas : Coba anda buktikan bahwa kedua ungkapan itu setara pada contoh-contoh di bawah ini, kita beranggapan bahwa V adalah sebuah bidang Euclides. Artinya pada himpunan titik-titik diberlakukan sistem axiona Euclides.

Contoh 1 :
Andaikan A Î V ada perpetaan (padanan) T dengan daerah asal V dan daerah nilai juga V.
Jadi T : V ® V yang didefinisikan sebagai berikut :
(1) T(A) = A
(2) Apabila P & A, maka T(P) = Q dengan Q titik tengah garis.
Selidiki apakah padanan T tersebut suatu transformasi.
Jawab:




 





Gambar 1.
Jelas bahwa A memiliki peta, yaitu A sendiri. Ambil sebarang titik B & A pada V. Oleh karena V bidang Euclides, maka ada suatu garis yang melalui A dan B. Jadi ada satu ruas garis AB sehingga ada tepat satu titik S dengan S antara A dan B, sehingga AS = SB.
Ini berarti untuk setiap X Î V ada satu Y dengan Y =  T(X) yang memenuhi persyaratan (2). Jadi daerah asal T adalah V.
1)      Apakah T surjektif atau apakah daerah nilai T juga V? Untuk menyelidiki ini, cukuplah dipertanyakan apakah setiap titik di V memiliki prapeta. Jadi apabila Y Î V apakah ada X Î V yang bersifat bahwa T(X) = Y? Menurut ketentuan pertama, kalau Y Î A prapetanya adalah A sendiri, sebab T(A) = A.


 



Gambar 2
Apabila Y Î A, maka oleh karena V suatu bidang Euclides, ada X tunggal dengan X Î AY sehingga AY = YX. Jadi Y adalah titik tengah AX yang merupakan satu-satunya titik tengah. Jadi Y = T(X). Ini berati bahwa X adalah prapeta dari titik Y. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa setiap titik pada V memiliki prapeta. Jadi T adalah suatu padanan yang surjektif.

2) Apakah T injektif
Untuk menyelidiki ini ambillah dua titik P & A, Q & A dan P & A. P.Q.A tidak segaris (koliner). Kita akan menyelidiki kedudukan T(P) dan T(Q)’


 


Gambar 3
Andaikan T(P) = T(Q)
Oleh karena T(P) Î AP dan T(Q) Î maka dalam hal ini AP dan AQ memiliki dua titik sekutu yaitu A dan T(P) = T(Q). Ini berarti bahwa garis AP dan AQ berimpit, sehingga mengakibatkan bahwa Q Î AP.
Ini berlawanan dengan pemisalah bahwa A, P, Q tidak segaris. Jadi pengandaian bahwa T(P) = T(Q) tidak benar sehingga harus T(P) & T(Q). Bagaimana apabila P, Q, A segaris?
Dari uraian di atas tampak bahwa padanan T itu injektif dan surjektif, sehingga T adalah padanan yang bijektif. Dengan demikian terbukti T suatu transformasi dari V ke V ditulis T = V ® V.
Contoh 2 :
Pilihlah pada bidang Euclides V suatu sistem koordinat ortogonal. T adalah padanan yang mengkaitkan setiap titik P dengan titik P yang letaknya satu satuan dari P dengan arah sumbu X yang positif. Selidiki apakah T suatu transformasi?
Jawab :





Gambar 4

Kalau P = (x, y) maka T(P) = P dan P = (x + 1, y) Jelas daerah asal T adalah seluruh bidang V. kita harus menyelidiki lagi dua hal, yaitu :

1) Apakah T surjektif
2) apakah T injektif
Jika A (x, y), pertanyaan yang harus di jawab ialah apakah memiliki prapeta oleh T?
Adaikan B = (x1 , y1)
1) Kalau B ini prapeta titik A(x, y), maka berlaku (x + 1.y)
Jadi x + 1 = a.y = y
Atau
Jelas T (x – 1, y) = ((x – 1) + 1. y) = (x, y). Oleh karena x. y selalu ada untuk segala titik x selalu ada sehingga T(B) = A.
Karena A sebarang, maka setiap titik di V memiliki prapeta berarti bahwa T surjektif.

2) Andaikan P (x1. y1) dan Q (x2 . y2) dengan P x Q. Apakah T(P) x T(Q)?
Disini T(P) = (x1 + 1. y1) dan T(Q) = (x2 + 1. y2) kalau T(P) = T(Q), maka (x1 + 1. y1) = (x2 + 1. y2). Jadi x1 + 1 = x2 + 1 dan y1 = y2. Ini berarti y1 = y2. Jadi P = Q.
Ini berlawanan dengan yang diketahui bahwa P x Q. Jadi T(P) x T(Q). Dengan demikian ternyata bahwa T injektif dan T adalah yang bijektif. Jadi T suatu transformasi dari V ke V.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar